BELAJAR DARI NYANYIAN PUJIAN MARIA
Lukas 1:46-55
“Lalu kata
Maria: “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah,
Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hambaNya. Sesungguhnya,
mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang
Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan namaNya adalah
kudus.” (Lukas 1:46-49)
Kitab Ayub
pasal 7:1 berkata “Bukankah manusia harus bergumul di bumi, dan hari-harinya
seperti hari-hari orang upahan?” Artinya bahwa selama manusia masih ada di
dunia ini, manusia tidak lepas dari pergumulan. Jenis pergumulannya pun sangat
pariatif, ada yang kecil ada yang besar dan bahkan ada orang yang melihat
masalahnya ibarat seonggok gunung yang sangat tinggi dan besar sehingga nyaris
tak teratasi. Tidak sedikit orang yang menjadi stres karena masalah hidup.
Mereka putusasa, hilang pengharapan dan akhirnya mereka tidak menghasilkan
apa-apa. Namun sangat berbeda dengan Maria (ibu Yesus), di tengah-tengah
situasi yang sangat sulit sekalipun, dia tetap bisa bernyanyi dan memuji Tuhan.
Luar biasa!
Sehubungan
dengan itu ada beberapa hal yang perlu kita pelajari dari sikap Maria ketika
kita sedang diperhadapkan dengan situasi-situasi sulit:
1.
MASALAH TIDAK MEMBUAT MARIA BERHENTI
MEMUJI TUHAN
“... Jiwaku
memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,” (Ayat
46b-47)
Maria tetap
bisa memuji bahkan memuliakan Tuhan di tengah-tengah situasi dan kondisi yang
sangat sulit, di mana dia sedang mengandung. Dia tahu, sewaktu orang-orang mengetahui bahwa dia mengandung seorang bayi
tanpa suami, hal itu adalah sebuah masalah besar di tengah-tengah masyarakat di
mana dia sedang tinggal/berada pada waktu itu. Dia bisa dirajam batu karena tuduhan
perzinahan dan dia harus mengungsi dan meninggalkan kotanya. Namun Maria tetap
menaikkan pujiannya bagi Tuhan. Apa rahasianya sehingga Maria tetap bisa memuji
Tuhan di tengah-tengah situasi yang sulit? Rahasianya adalah, karena Maria mempercayakan
hidupnya kepada Tuhan. Alasannya sangat sederhana, yaitu karena “TUHAN”.
Hatinya tidak terpengaruh oleh masalah dan bahkan konsekuensi-konsekuensi dari
masalah tersebut. Dia tahu bahwa Tuhan tetap pemegang kendali. Dia menyadari
bahwa Tuhan sanggup mengubah segala keadaan untuk mendatangkan kebaikan dalam
hidupnya. Sekarang, bagaimana dengan kita? Apakah kita akan berhenti memuji,
dan berhenti bernyanyi buat Tuhan hanya karena masalah hidup yang sedang kita
alami? Firman Tuhan berkata Bahwa Tuhan bertahta di atas pujian umat-Nya.
2.
MASALAH TIDAK MEMBUAT MARIA TIDAK MERASAKAN
KEBAHAGIAAN
“...
Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,
karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan
nama-Nya adalah kudus.” (Lukas 1:48b-49)
Para filsuf
terkenal dunia berkata, Tujuan akhir manusia adalah kebahagiaan.
Mengapa Maria
tetap bisa merasakan kebahagiaan di tengah-tengah kesulitan?
Maria percaya
bahwa di dalam dirinya, terkandung sumber bahagia itu. Kebahagiaan itu bukan
sesuatu yang dicari, tapi sesuatu yang diberikan oleh Tuhan. Dan kita semua
telah menerima Sang Sumber bahagia itu (yaitu Tuhan Yesus).
Pertanyaannya;
kalau Sang Sumber bahagia itu ada di dalam kita, mengapa kita masih bisa takut,
kuatir? Karena kita sering memandang bahwa kebahagiaan itu kita dapatkan dari
dunia, dari luar diri kita dan kita
kadang-kadang lupa bahwa Dia, yaitu Yesus, sang pengharapan dan
kebahagiaan itu tinggal dan ada di
dalam kita (bnd. Ef 3:17).
Seperti Maria,
kita “mengandung” kebahagiaan itu dalam diri kita, dan seharusnya semua
perkataan dan tindakan kita mencerminkan kebahagiaan itu. Selain itu, kita
juga harus “mengandung” iman yang besar, iman yang kuat, supaya kita dapat melihat
perbuatan-Nya yang besar dilakukan-Nya bagi kita (ayat 49).
Kata “rahmat-Nya”
dalam Lukas 1:50 mempunyai arti yang sama dengan kata”rahmat” dalam Yohanes
3:16 yang berkata “Karena begitu besar kasih / rahmat-Nya kepada kita”, yang
artinya bukan hanya terbatas pada keselamatan dan memiliki hidup yang kekal,
tetapi juga memiliki arti “Keselamatan Sekarang” dimana saat ini juga kita
dapat menikmati kebahagiaan, saat kita percaya kepada Tuhan Yesus dengan
segenap hati. Yohanes 3:18 Saat kita tidak percaya, kita berada di bawah
hukuman, tapi bukan Tuhan menghukum, melainkan system dunia yang akan menghukum
kita dengan nilai-nilai dunia yang menyesatkan.
Kasih setia
dalam bahasa Ibrani disebut dalam satu kata yang berbunyi : Hezed, artinya
Kasih dan setia Tuhan dalam hidup kita tidak akan pernah terpisahkan. DIA akan
tetap setia kepada kita dan tetap menggenapi janji-Nya. Haleluya! Itu sebabnya
jangan pernah berhenti memuji Tuhan dan berharap pada-Nya, karena Dia-lah
sumber kebahagiaan kita yang sejati. Jangan pernah ijinkan kesulitan, persoalan
hidup mencuri dan mengambil alih kebahagiaan kita. Mari belajar kepada Maria.
3.
MASALAH TIDAK MENGALIHKAN PERHATIAN
MARIA DARI JANJI TUHAN.
“Ia menolong Israel,
hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya
kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk
selama-lamanya.” (Lukas 1:54-55)
Maria meyakini bahwa semua yang sedang terjadi dan dia
alamai merupakan proses dan bagian dari penggenapan janji Allah terhadap
umat-Nya. Dia mempercayai bahwa Allah sedang bekerja melalui hidupnya untuk
menyatakan rencana ilahi bagi umat manusia. Dia tahu bahwa rencana Tuhan dalam
hidupnya bukanlah rencana kecelakaan sekalipun kelihatannya seperti
mencelakakan. Dia tahu bahwa Tuhan sedang bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi DIA (Bnd. Roma 8:28). Itu
sebabnya dia berkata: ... “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan;
Jadilah padku menurut perkataanmu itu.” (Lukas 1:38b)
Maria belajar melihat masalah yang sedang terjadi dari
sudut pandang-Nya Tuhan. Dia tidak melihat hanya dari sudut pandang masyarakat
yang ada di sekelilingnya. Ketika dia tahu bahwa apa yang sedang terjadi
merupakan proses penggenapan janji Tuhan, dia hanya taat dan berserah penuh
mengikuti cara dan jalan-Nya Tuhan.
Saudara yang dikasihi Tuhan, apa-pun yang sedang Anda
alami hari-hari ini, jangan pernah berhenti untuk memuji Tuhan, jangan pernah
berhenti untuk berkata bahwa DIA baik bagi kita. Ucapkanlah syukur berlimpah-limpah
yang disertai dengan ketaatan dan penyerahan total kepada Tuhan, maka
perhatikanlah bahwa Tuhan akan menyatakan hal-hal yang lebih besar di dalam
hidup kita. Tuhan Yesus memberkati.
By : Pdm Sopndang Simamora
Komentar
Posting Komentar