KUNCI ALAMI KEMULIAAN TUHAN II Tawarikh 5 : 1 – 14 Sering kita datang ke suatu ibadah pujian dan penyembahan, mengharapkan Kemuliaan Tuhan turun atas ibadah kita seperti yang terjadi pada kisah pentahbisan Bait Salomo. (II Tawarikh 5: 13-14) “Lalu para peniup nafiri dan para penyanyi itu serentak memperdengarkan paduan suaranya untuk menyanyikan puji-pujian dan syukur kepada Tuhan. Mereka menyaringkan suara dengan nafiri, ceracap dan alat-alat musik sambil memuji Tuhan dengan ucapan: ”Sebab Ia Baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNya.” Pada ketika itu rumah itu, yakni rumah Tuhan, dipenuhi awan, sehingga imam imam itu tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan Tuhan memenuhi rumah Allah.” Kita berpikir bahwa Kemuliaan Tuhan akan turun saat kita menyanyikan Pujian dan Penyembahan dengan penuh semangat, tetapi sayangnya, hal itu tidak sepenuhnya benar. Ada beberapa hal yang perlu kita lakukan untuk mengalami kemuliaan Tuhan: 1. MEMBAWA PERSEMBAHAN KEPADA TUHAN (ayat 6) Kalau kita lebih teliti membaca Firman Tuhan ini, kita akan melihat bahwa kunci pertama untuk dapat mengalami Kemuliaan Tuhan adalah pada ayat 6 : “tetapi Raja Salomo dan segenap umat Israel yang sudah berkumpul di hadapannya, berdiri di depan tabut itu dan mempersembahkan kambing domba dan lembu sapi yang tak terhitung banyaknya.” Disebutkan kalimat “tak terhitung banyaknya” menunjuk kepada suatu kondisi dimana ada orang yang berusaha untuk menghitung persembahan korban waktu itu, namun ketika persembahan tersebut sangat banyak, mereka berhenti menghitungnya. Saya percaya Alkitab pasti akan mencatat secara detail jumlah persembahan tersebut, seperti yg pernah dicatat saat Raja Daud mempersembahkan barang-barang berharga untuk pembangunan Bait Suci itu (1 Taw 29:1-9). Kita merindukan kemuliaan Tuhan turun dalam hidup kita? Mulailah dengan memberi persembahan kepada Tuhan sampai kita merasakan sakit, itulah yang dinamakan KORBAN. Saat itulah hati kita akan berteriak : “Tuhan, semua berkat jasmani, uang yang aku punya, tidak ada artinya lagi, hanya Engkau Tuhan yang berarti dalam hidupku. Engkaulah pemilik hidupku.” Kita sangat perlu bersyukur disaat Roh Kudus melalui firman-Nya mengajarkan kita untuk menabur dan memberi dengan sukacita, karena hal ini membentuk hati kita menjadi seorang yang suka memberi, suka menabur untuk pekerjaan Tuhan, yang pada akhirnya membentuk kita menjadi serupa dengan karakter Kristus. Membuang semua sifat kikir, cinta uang, egoistis dalam hati kita. Matius 6:21 berkata, dimana hartamu berada, disitu hatimu berada. Saat kita serahkan harta kita ke dalam tangan Tuhan, kita bawa ke dalam rumah Tuhan, maka dapat dipastikan, hati kita akan selalu ada dalam hadiratNYA. 2. PENGUDUSAN DIRI (ayat 11) “Lalu para imam keluar dari tempat kudus. Para imam yang ada pada waktu itu semuanya telah menguduskan diri, lepas dari giliran rombongan masing-masing.” (II Tawk 5:11) Menjaga kekudusan Tuhan dalam hidup kita adalah sesuatu yang sangat penting. Firman Tuhan berkata “… sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.” (Ibrani 12:14b) 3. MENAIKKAN DOA, PUJIAN, PENYEMBAHAN DAN SYUKUR DIIRINGI ALAT MUSIK (ayat 13) “Lalu para peniup nafiri dan para penyanyi itu serentak memperdengarkan paduan suaranya untuk menyanyikan puji-pujian dan syukur kepada Tuhan. Mereka menyaringkan suara dengan nafiri, ceracap dan alat-alat musik sambil memuji Tuhan dengan ucapan: ”Sebab Ia Baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNya.” Pada ketika itu rumah itu, yakni rumah Tuhan, dipenuhi awan,” (II Tawk 5:13) 4. IMAN YANG MEMPERCAYAI BAHWA ALLAH ITU BAIK (ayat 13b-14) ”Sebab Ia Baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNya.” Pada ketika itu rumah itu, yakni rumah Tuhan, dipenuhi awan, sehingga imam imam itu tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan Tuhan memenuhi rumah Allah.” (II Tawk 5:13b-14) Pada akhirnya, sebuah persembahan yang penuh dengan pengorbanan disertai dengan kekudusan, Pujian penyembahan yang berapi-api dan iman yang tertuju kepada Tuhan, dipastikan akan membawa kemuliaan Allah ke dalam kehidupan kita. (ayat 14) By : Pdm. Sondang Simamora

Komentar

Postingan Populer