MENERIMA PEMULIHAN DARI TUHAN (Ayub 42:10)


Minggu, 02 Desember 2012
MENERIMA PEMULIHAN DARI TUHAN
(Ayub 42:10)
“Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.” (Ayub 42:10).
Siapakah Ayub?  Ayub adalah seorang yang takut akan Tuhan, hidupnya saleh dan jujur, dia orang yang menjauhi kejahatan (Ayub 1:1). Walau hanya mengenal Tuhan dari kata orang, Ayub menjaga hidupnya sedemikian rupa sehingga Tuhan pun memuji Ayub (Ayub 1:8b; bnd. 42:5). Namun, dalam keadaannya yang baik, Tuhan mengijinkan Ayub mengalami suatu keadaan yang sangat buruk. Ayub harus melewati masa-masa ujian, suatu masa yang penuh penderitaan. Masa di mana Ayub harus kehilangan hartanya, anak-anak yang ia kasihi, ia juga mengalami sakit penyakit yang hebat, ditekan dan dikutuk oleh isterinya sendiri (Ps 2:9) bahkan sahabat-sahabatnya pun mengecewakannya. Namun, di akhir perjuangannya kita melihat Tuhan memulihkan keadaan Ayub. Untuk itu percayalah kalau Ayub  dipulihkan Tuhan, maka hidup kita pun pasti akan dipulihkan Tuhan.
Apa yang terjadi pada Ayub sehingga dia menerima dan mengalami pemulihan yang luar biasa dari Tuhan?

1. AYUB MENGALAMI TUHAN SECARA PRIBADI (Ps 42:5)
“Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Enngkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.” (Ayub 42:5)
Ujian dan masalah yang terjadi membuat Ayub mengalami pembaharuan. Ia tidak lagi mengenal Tuhan dari kata orang saja, tetapi ia sudah mengalami perjumpan dengan Tuhan secara langsung. Tuhan ijinkan masalah terjadi terhadap Ayub bukan saja hanya untuk memproses kesetiaannya tapi melalui masalah tersebut, Allah mau memperkenalkan diri-Nya yang sesungguhnya terhadap Ayub. Kadang-kadang Tuhan juga mengijinkan hal yang sama kita alami supaya kita menjadi orang yang mengenal-Nya secara pribadi.  Saudara yang dikasihi Tuhan, mungkin saat ini anda sedang mengalami tekanan, entah itu sakit penyakit, hubungan keluarga yang tidak baik, ataupun masalah keuangan, dll. Mari milikilah respon yang benar. Melalui masalah yang sedang kita alami, percayalah ada rencana Tuhan yang besar, yaitu agar setiap anak-anak-Nya semakin mengenal-Nya secara pribadi. Ia Allah yang sanggup melakukan segala perkara, Ia sanggup membuat mujizat dan perkara-perkara yang ajaib. Untuk itu, percayai dan kenalilah Tuhan kita lebih lagi.

2. AYUB BERDAMAI DENGAN TUHAN (Ps 42:6)
“Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.” (Ayub 42:6)
Saat Ayub mengalami tekanan dari istri maupun rekan-rekannya maka keluarlah perkataan-perkataan yang tidak membangun dan negatif dari mulutnya. Dan kita percaya bahwa itu berasal dari hatinya. Firman Tuhan berkata dalam Matius 12 :34b  “…..Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati.” Segala sesuatu yang keluar dari mulut asalnya dari hati. Dari perkataan yang keluar dari mulut Ayub, terlihat kondisi hati yang luka dan  kepahitan (Ayub 10:1), kata-kata kutuk terhadap diri sendiri (Ayub 3:1-3), kekecewaannya terhadap sahabat-sahabatnya (Ayub 16:1-2, 20), Kata-kata yang menyalahkan Tuhan (Ayub 10:18). Namun, saat ia berjumpa dengan Tuhan, Ayub berdamai dengan Tuhan. Ia  mencabut segala perkataannya. Dan Tuhan memulihkan hati Ayub, sehingga ia sanggup mencabut segala perkataan negatifnya. Sebenarnya demikian juga halnya dengan kita, apabila ada kata-kata negatif, kata-kata yang tidak membangun keluar dari mulut kita, ketahuilah bahwa hati kita sedang terluka, hati kita sedang mengalami kekecewaan. Untuk itu, mari kembali berdamailah dengan Tuhan, minta ampun dihadapan-Nya, maka Ia akan kembali memulihkan hati bahkan keadaan kita.

3. AYUB MENGAMPUNI SAHABAT-SAHABATNYA DAN BERDOA UNTUK MEREKA (Ps 42:10)
“Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.” (Ayub 42:10)
Setelah Ayub berdamai dengan Tuhan, maka Ayub pun mulai berdamai dengan sahabat-sahabatnya yang telah mengecewakannya. Kesalahan apa yang dilakukan teman-teman Ayub terhadap dirinya? Mereka mempersalahkan Ayub!
“Lagi pula engkau melenyapkan rasa takut dan mengurangi rasa hormat kepada Allah. Kesalahanmulah yang mengajar mulutmu, dan bahasa orang licik kau pilih.” (Ayub 15:4-5) (perkataan Elifas)
“Tetapi Ayub menjawab: “Hal seperti itu telah acap kali kudengar. Penghibur sialan kamu semua! Belum habiskah omong kosong itu? Apa yang merangsang engkau untuk menyanggah?” (Ayub 16:1-3)
Walau dia di tekan, dipersalahkan, dihakimi, diperlakukan tidak adil, Ayub memutuskan untuk mengampuni dan berdoa  bagi semua rekan-rekannya. Mari kita belajar dari Ayub. Mungkin saat ini kita sedang dihimpit, ditekan, dikecewakan oleh orang-orang terdekat disekitar kita, mari belajar untuk mengampuni. Buatlah keputusan untuk mengampuni,  Sebab firman Tuhan berkata apabila kita tidak mengampuni maka Bapa di Surga pun tidak akan mengampuni kita (Matius 6:14). Bukalah hati selebar-lebarnya, berikan pengampunan pada orang yang berbuat salah pada kita, dengan seperti itu maka Bapa pun akan menyembuhkan dan memulihkan hati bahkan hidup kita seutuhnya, sehingga perkenanan Tuhan akan semakin nyata atas kita.
Saudara yang dikasihi Tuhan, mari periksa kembali hidup kita. Selesaikan hal-hal yang belum dipulihkan. Berdamailah dengan Tuhan dan ampunilah orang-orang yang berbuat salah kepada kita, dan alamilah pemulihan seutuhnya dari Tuhan.  Tuhan Yesus memberkati.


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer