4 (EMPAT) CIRI ORANG YANG DIKENAN TUHAN

4 (EMPAT) CIRI ORANG YANG DIKENAN TUHAN MAZMUR 149:4 Minggu lalu kita telah membahas bahwa tahun 2012 adalah Tahun Perkenanan TUHAN dan ada 7 (tujuh) hal yang harus kita perhatikan dan kita lakukan sepanjang tahun ini. Syarat untuk mengalami perkenanan TUHAN sebenarnya sederhana saja, yaitu kita harus menjadi orang yang berkenan di hadapan TUHAN. Sederhana bukan? Tetapi agar kita tahu apa yang menjadi ciri atau tanda orang yang dikenan TUHAN, perhatikanlah 4 ciri/tanda berikut ini jadilah demikian: 1. Hatinya Dipenuhi Sukacita dan Damai Sejahtera dari Tuhan (Maz. 149:2 bnd Yes 32:15-17) “Sampai dicurahkan kepada kita ROH dari atas: maka padang gurun akan menjadi kebun buah-buahan, dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan. Di padang gurun akan selalu berlaku keadilan dan di kebun buah-buahan akan tetap ada kebenaran. Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketentraman untuk selama-lamanya.” (Yesaya 32:15-17) Dari teks diatas sebenarnya sangat jelas sekali dari mana asalnya damai sejahtera itu. Orang yang belum dipenuhi oleh Roh Kudus maka hidupnya adalah ibarat padang gurun; gersang dan kering. Tetapi ketika ia dipenuhi oleh Roh Kudus maka hidupnya akan mudah dituntun oleh Roh dan bukan kedagingan sehingga hidupnya akan berubah menjadi kebun buah-buahan yang lebat, subur dan berlimpah seperti hutan. Orang yang masih “padang gurun” akan selalu menuntut keadilan. Kapan saja dia merasa dirugikan, dia akan menuntut hak dan keadilan. Masalahnya kapankah keadilan akan benar-benar memuaskan diri kita? Manusia merasa pahit, sakit hati, tidak hidup tenang dan sebagainya karena tidak merasakan keadilan. Tetapi orang yang dipenuhi oleh Roh, maka ia menjadi “kebun buah-buahan” dan disanalah kebenaran itu tetap. Apakah kebenaran itu? Yaitu firman dan kasih Tuhan! Firman Tuhan mengatakan bahwa kalau ada yang menampar pipi kananmu, maka berikan pipi kirimu juga. Kalau ada menuntut pakaianmu, maka berikan jubahmu juga. Kalau ada yang memintamu berjalan satu mil, berjalanlah dua mil. Jika ada yang menganiaya kita, kita harus mendoakan orang itu. Inilah kebenaran dan kasih Tuhan. Kita tenang dan damai sejahtera bukan karena apa yang terjadi di sekeliling kita, tetapi karena kita hidup dalam tuntunan dan kebenaran dari Tuhan. Itulah sebabnya dikatakan bahwa akibat dari hidup dalam kebenaran (hidup dalam Roh dan firman-Nya) adalah ketenangan dan ketentraman untuk selama-lamanya. Kuncinya: hidup kita harus dipenuhi dan dituntun oleh Roh Tuhan dan bukan dalam kedagingan. Anda tidak akan pernah bisa tenang dan damai sejahtera dengan mengandalkan kekuatan sendiri. Kemampuan untuk berubah dari “padang gurun” ke “kebun buah-buahan” hanya karena Roh. Kemampuan untuk melaksanakan seluruh kebenaran firman Tuhan hanya karena Roh. 2. Memuji dan Menyembah TUHAN YESUS senantiasa (Maz 149:3 Bnd. Mat 2:10). “Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah DIA. Mereka pun membuka tempat harta benda-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.” (Matius 2:10) Para orang Majus dari timur memberikan pembelajaran yang sangat baik bagi kita, yaitu bahwa ciri kedua orang yang berkenan di hadapan Tuhan adalah mereka yang menyembah Tuhan Yesus. Menarik sekali ketika Alkitab memberitahukan bahwa tidak banyak yang datang untuk menyembah Tuhan Yesus setelah kelahiran-Nya di dunia. Tetapi orang-orang Majus merindukan untuk menyembah Tuhan Yesus sehingga Bapa Sorgawi akhirnya berkenan kepada mereka dan menunjukkan arah kemana untuk mendapatkan Yesus melalui tanda-tanda atau mujizat di langit. Ketika mereka menyembah Tuhan Yesus, mereka memberikan persembahan. Dari persembahan yang mereka berikan kita dapat belajar bahwa yang namanya menyembah artinya memberikan sesuatu kepada Tuhan. Menyembah tidak pernah dengan tangan hampa. Firman Tuhan mengajarkan sesuatu melalui persembahan orang Majus: • Emas, ini adalah lambang berkat secara materi. Ketika kita menyembah Tuhan, kita dapat mewujudkannya dengan memberi secara materi. Berilah dengan motivasi yang benar, yaitu karena kita ingin menyembah dan mengasihi Tuhan Yesus. Bukan karena ingin mencari nama baik atau motivasi lainnya. • Kemenyan, ini adalah lambang doa-pujian-penyembahan. Kita juga menyembah Tuhan melalui doa-pujian-penyembahan. Doa yang kita naikkan bukan hanya permohonan tetapi kata-kata yang memuliakan dia juga. Pujian yang dinaikkan bukan untuk menyenangkan hati kita melainkan untuk memuji dan mengakui apa yang telah Ia perbuat. Penyembahan yang kita berikan benar-benar untuk menyenangkan hati-Nya Tuhan karena memang Dia adalah TUHAN yang layak untuk menerima segala hormat dan keagungan. Sukacita yang kita rasakan saat kita berdoa-memuji-menyembah Dia adalah anugrah yang Dia berikan karena kita berdoa-memuji dan menyembah-Nya. • Mur, ini adalah lambang kesembuhan. Mur pada zaman dahulu kala adalah bahan dasar obat-obatan. Artinya, segala kesembuhan, kelepasan dan kelegaan yang kita terima dari Tuhan, semuanya harus kita kembalikan kepada-Nya untuk kemuliaan nama-Nya. Tubuh kita yang sudah ia pulihkan, kita persembahan sebagai persembahan yang hidup dihadapan-Nya. Tubuh ini kita gunakan untuk melayani dan menyenangkan hati-Nya. 3. Memiliki karakter YESUS (Maz. 149:4b Bnd. Efesus 4:5) “...dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus yang adalah kepala.” ( Efesus 4:15) Perhatikanlah tokoh-tokoh / pahlawan iman yang dicatat dalam Alkitab; orang-orang seperti Yusuf, Daud, Yosua, Kaleb dan lainnya. Mereka semua dikenan oleh Tuhan karena mereka memiliki karakter yang menyerupai Tuhan Yesus. Mereka memang tidak sempurna, tetapi sepanjang hidup mereka, mereka bertindak dan bertumbuh semakin lama semakin dewasa, sehingga menyerupai Yesus. Kalau kita mau menjadi orang yang dikenan Tuhan, maka hidup kita harus semakin lama menjadi semakin serupa dengan KRISTUS. 4. Selalu berusaha untuk menyenangkan hati Tuhan “Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.” (Galatia 1:10) Berusahalah sedapat mungkin untuk mencari perkenanan Tuhan karena hidup kita akan terus dibela oleh Tuhan dan mengalami berkat-berkat-Nya secara rohani, jasmani, materi dan keuangan. “Karena kepada orang yang dikenan-Nya Ia mengaruniakan hikmat, pengetahuan dan kesukaan, tetapi orang berdosa ditugaskan-Nya untuk menghimpun dan menimbun sesuatu yang kemudian harus diberikannya kepada orang yang dikenan Allah...” (Pengkhotbah 2:26a. Bnd. Pasal 7:26) By : Pdm. Sondang Simamora

Komentar

  1. Amen.. Terimaksih buat kebenaran firman TUHAN ini, saya secara pribadi merasa diberkati

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer