BELAJAR MENGALAHKAN PENCOBAAN
1 Yohanes 2:15-17

“Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedanglenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.” (1 Yohanes 2:15-17)

Apa larangan Tuhan buat anak-anak-Nya? Apakah akibatnya bila anak-anak-Nya melanggar larangan tersebut?
Semua dosa dan kejahatan berasal dari 3 dorongan yang ada di dalam hidup manusia. Ketiga dorongan tersebut adalah: keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup. Lalu dari manakah datangnya ketiga dorongan tersebut? Ayat 15 mengatakan bahwa jika kita memiliki ketiga dorongan tersebut maka kasih BAPA (Agape) tidak ada atau belum bekerja dengan sempurna di dalam kita.


Apakah kasih agape itu? Kasih agape adalah kasih BAPA yang sifatnya tidak egois, kasih yang rela berkorban dan suka memberi dirinya. Apabila kita tidak membiarkan kasih agape bekerja, maka kasih eroslah yang akan bekerja. Kasih eros adalah kebalikan dari kasih agape. Kasih eros adalah kasih yang mengasihi diri sendiri. Kasih eros adalah kasih yang suka mengorbankan orang lain dan tidak suka memberi diri melainkan meminta orang lain untuk berkorban bagi dia. Kasih eros digambarkan di dalam mitos Yunani sebagai ular yang menelan ekor (diri) nya sendiri. Jadi eros adalah kasih yang “Bernafsu atas diri sendiri.” Orang tersebut begitu mencintai dirinya sampai ia menelan dirinya sendiri.
Ketika seseorang mencintai dirinya sendiri, ia menjadikan dirinya sebagai pusat. Apakah akibatnya? Hati orang tersebut akan menjadi hati yang vakum, yang memiliki 3 hasrat yang kuat untuk memuaskan dirinya sendiri (keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup). Inilah tiga dorongan yang akan membawa kita ke dalam berbagai jenis dosa. Hati yang egois, dipenuhi kasih eros menjadi hati yang “menyedot” tidak dapat “memberi”. Hati yang egois selalu dipenuhi dengan keinginan mata, daging dan keangkuhan hidup.
Ketika Adam dan Hawa tidak lagi hidup dalam penyerahan diri kepada Allah, mereka mulai hidup independen dengan memakan pengetahuan yang baik dan jahat, maka Adam  dan Hawa jatuh ke dalam pencobaan. Adam dan Hawa tergoda dan jatuh oleh keinginan daging (baik untuk dimakan), keinginan mata (menarik hati) dan keangkuhan hidup (karena memberi pengertian).
Apakah yang Tuhan lakukan untuk memulihkan manusia? Ia mengirim Kristus untuk mengatasi ketiga keinginan tersebut. Kristus dicobai di padang gurun ketika Ia berpuasa 40 hari. Kristus mengalahkan ketiga pencobaan tersebut. Ia menolak mengubah batu menjadi roti (keinginan daging); Ia menolak menyembah setan untuk mendapatkan semua kerajaan dan keindahan dunia (keinginan mata); Ia menolak untuk melompat dari bait Allah (keangkuhan hidup). Mengapa Kristus dapat menang? Kuncinya karena Kristus menyerahkan diri secara total.

“Yesus yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun” (Lukas 4:1)

Yesus menyerahkan diri-Nya sepenuhnya untuk dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. Oleh karena penyerahan diri-Nya maka hati Kristus dipenuhi oleh kasih BAPA (Agape). Jadi jika kita menyerahkan diri maka kitapun akan memiliki hati agape yang sama.
Hati yang memiliki agape adalah hati yang memiliki aliran keluar sehingga dapat mengalirkan berkat-berkat secara terus-menerus kepada orang lain.
AGAPE = KRISTO SENTRIS artinya Kristus yang menjadi pusat.
Dengan terus belajar menjadikan Kristus menjadi pusat kehidupan akan menuntun kita kepada hidup berkemenangan.

Komentar

Postingan Populer