SETIA DALAM PENANTIAN
(Mazmur 37:3-5,7a)

Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.  Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak. …Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia…”  (Mazmur 37:3-5,7a)

Apakah anda sedang mengalami kegelisahan hari-hari ini karena doa-doa Anda belum mendapatkan jawaban?  Atau mungkin anda sudah mulai merasa jenuh untuk berdoa karena belum melihat perubahan-perubahan yang berarti? Atau hati dan pikiran Anda mulai dipenuhi oleh pertanyaan-pertanyaan yang tidak pasti? Saudaraku, satu hal yang pasti yang perlu kita ketahui, bahwa Tuhan yang kita sembah dalam nama Tuhan Yesus Kristus adalah Tuhan yang setia, Tuhan yang selalu mendengarkan doa-doa kita. DIA Tuhan yang peduli atas setiap seruan umat-Nya dan tidak ada satupun dari doa-doa  kita yang diabaikan-Nya.  Tidak ada satupun doa-doa yang kita naikkan kepada-Nya menjadi sia-sia.  Namun Dia memiliki cara dan kedaulatan untuk menjawab doa-doa kita sesuai dengan waktu-Nya yang tentu jauh lebih baik dari pada  yang kita pikirkan dan doakan.
Rasa “keputus-asaan” sering kali menjadikan kita menjadi anak-anak Tuhan yang pesimis akan ke-maha-kuasaan Tuhan di dalam memelihara hidup kita.  Kita merasa bahwa pertolongan atau jawaban tersebut tidak akan pernah datang  sehingga tidak terjadi perubahan apapun.  Namun di atas semuanya itu kita harus menyadari bahwa Tuhan pasti akan menjawab doa-doa kita dengan cara-caranya Dia yang indah pada waktunya. 
Lalu apa yang harus kita perbuat sementara kita tinggal di dalam penantian?  


1.                  TETAP SETIA DAN TERUS BERHARAP KEPADA TUHAN

Firman TUHAN dalam Ibrani 10:35-36 berkata, “Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya.  Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak ALLAH, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.” 

Tuhan menghargai semua orang yang setia kepada-Nya, dan yang tidak pernah berhenti berharap pada kasih setia dan kemurahan-Nya.  Mungkin saja Dia menahan sedikit waktu untuk melihat apakah kita tetap setia dan tidak mencari pertolongan dari sumber yang lain. Beberapa orang mungkin merasa bahwa Tuhan tidak menjawab doa mereka sehingga mereka mulai mencari jawaban atau solusi dari yang lain (seperti menanyakan nasib / guratan tangan pada “orang-orang yang suka membodohi”), mulai berpikir tentang feng-shui dan hoki, sekalipun mereka tahu bahwa tindakan tersebut sangat bertentangan dengan iman pengharapan kepada Tuhan.  Namun mereka tetap melakukannya karena rasa keputusasaan. TUHAN ingin agar kita tetap bertekun di dalam pengharapan kita kepada-Nya di dalam segala situasi, bahkan dalam keadaan tersulit sekalipun. Ketika kita didapati-Nya tetap setia / bertekun melakukan kehendak-Nya maka Dia akan bertindak dan tidak akan pernah mengecewakan kita (bnd. Roma 5:5).  Perhatikanlah ayat firman Tuhan tersebut di atas – Ibrani 10:35-36; TUHAN memberikan jawaban doa kita bukan karena kita memintanya, tetapi karena IA menemukan kita setia dan tekun mengerjakan kehendak Allah serta tetap teguh berpegang pada iman dan pengharapan kita kepada-Nya.


“Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan!  Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” (1 Korintus 15:58)




2.                  LAWAN SETIAP TIPU MUSLIHAT IBLIS.

Firman TUHAN dalam Efesus 6:11-13 berkata, Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata ALLAH, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.  Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata ALLAH, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.”

Salah satu serangan iblis adalah menipu kita dengan menyatakan seolah-olah Tuhan tidak peduli dengan doa-doa kita.  Iblis akan mencoba untuk menuduh kita dan berkata bahwa kita sudah demikian cemar sehingga Tuhan tidak mau lagi menjawab doa-doa kita.  Memang benar bahwa dosa dapat menghalangi doa kita, tetapi jangan lupa jika kita meminta ampun kepada Tuhan dan bertobat dari dosa tersebut, maka Ia (Tuhan)  yang setia dan adil akan mengampuni dosa-dosa kita (1 Yohanes 1:9).  Dengan demikian, kita yang sudah dipulihkan-Nya, kini dilayakkan dan dapat menaikkan doa-doa kita kepada Tuhan.  Lawanlah tipu muslihat iblis yang mengatakan bahwa engkau tidak layak untuk berdoa kepada Tuhan, yang mengatakan bahwa dosamu terlalu besar untuk diampuni,  yang mengatakan bahwa Tuhan tidak peduli kepadam, yang mengatakan bahwa ada jalan keluar/solusi yang lebih baik daripada Tuhan Yesus.  Lawan semuanya itu, sebab hal itu berasal dari Iblis!

3.                  TETAP BERSUKA CITA

“dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.” (Mazmur 37:4)

Bersuka cita di saat semua keadaan serba baik adalah hal yang lumrah. Tapi bersuka cita di saat-saat keadaan kurang bersahabat adalah sebuah pergumulan. Jangankan kita, orang lain yang melihat kita bersuka cita di saat menghadapi situasi yang berat akan berkata bahwa kita ini “gila”. Namun itulah yang Tuhan harapkan dari kita. Dalam segala situasi kita harus tetap bersuka cita. Karena suka cita anak-anak Tuhan tidak dipengaruhi oleh situasi dan kondisi, tapi karena kita memiliki Tuhan yang merupakan sumber segala-galanya bagi kita.

4.                  LAKUKAN TERUS HAL-HAL YANG BAIK

Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik,...” (Mazmur 37:3a)
Kita kembali diingatkan akan pesan Tuhan kepada jemaat di Galatia supaya mereka tidak jemu-jemu untuk berbuat baik:

“Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.” (Galatia 6:9-10)


Berbuat baik pada waktu kesesakan adalah bukti dari keteguhan iman pengharapan kita kepada Tuhan. Kitab Amsal berkata:
“Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu” (Amsal 24:10)

Orang-orang yang tawar hati akan berhenti melakukan kebaikan ketika mereka menghadapi hari-hari yang sukar (sesak). Tetapi tidaklah demikian dengan anak-anak Tuhan, di dalam segala situasi akan tetap menghasilkan buah yang terbaik dalam kerajaan Allah untuk kemuliaan BAPA.

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.  Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”  ( Filipi 4:6-7).

By: Pdm. Sondang Simamora

Komentar

Postingan Populer