Jangan membuat kasih karunia menjadi sia-sia


JANGAN MEMBUAT KASIH KARUNIA MENJADI SIA-SIA
2 KORINTUS 6:1
Ada beberapa tindakan kita yang dapat dikategorikan sebagai tindakan yang membuat kasih karunia menjadi sia-sia:
1.     HIDUP DI DALAM HAWA NAFSU
·        Yudas 1:4 “Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita Yesus Kristus”
      Biasanya mereka suka melegitimasi dosa dengan kasih karunia.
      Contoh: Saya selamat bukan karena perbuatan baik saya, tapi karena kasih karunia. Jadi saya tidak perlu berbuat baik dan tidak perlu meninggalkan tindakan perbuatan dosa.
      Orang-orang seperti ini biasanya susah meninggalkan kebiasaan buruk/cara hidup yang lama, sementara firman Tuhan dengan tegas berkata  “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu sesungguhnya yang baru sudah datang” (2 Korintus 5:17)
Artinya: Ketika kita hidup di dalam kasih karunia Allah (di dalam Yesus Kristus), maka kehidupan yang lama harus kita tinggalkan dan mengenakan cara hidup yang baru yang sesuai dengan hukum-hukum/firman Tuhan.
1 Korintus 6:9b-10 berkata “Jangan sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah”
      Roh Kudus, melalui Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Korintus bahwa ketika mereka berada di dalam kasih karunia Allah, Roh Kudus berdiam di dalam diri mereka.
      1Korintus 6:19 “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuh mu adalah bait Roh kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?” (Bnd. 1 Korintus 3:16)
      Kalau Roh Kudus berdiam di dalam pribadi orang percaya, DIA akan menuntun orang tersebut berjalan dan hidup dalam kekudusan.
      Secara pribadai saya percaya bahwa kasih karunia akan membawa kita hidup ke dalam kekudusan. Dan kasih karunia juga akan membuat kita semakin bergairah dengan Tuhan dan rajin mengerjakan hal-hal yang baik.
      2 Korintus 7:1 “Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah”
      1 Korintus 15:10 “Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku”

2.     HIDUP DENGAN MENGANDALKAN KEKUATAN SENDIRI
      Habakuk 1:11 “Maka berlarilah mereka, seperti angin dan bergerak terus; demikianlah mereka bersalah dengan mendewakan kekuatannya”
      Apakah kekuatan itu salah? Jelas tidak!
      Yang menjadi masalah adalah kalau kita menganggap bahwa kita hidup, diselamatkan, diberkati, semuanya merupakan hasil usaha dan kekuatan kita.
      Ketika kita berpikir dengan cara seperti itu, maka sama artinya bahwa kematian Yesus di kayu salib tidak berarti apa-apa bagi kita.
      Sikap hati yang seperti ini biasanya dimiliki oleh orang-orang yang belum mengalami kasih karunia.
      Firman Tuhan berkata “Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya” (Amsal 10:22)
      Kalau kita diberkati Tuhan, itu bukan karena kekuatan kita, tapi Tuhanlah yang memberikan kekuatan kepada kita untuk menjadi kaya. Dan DIA sedang meneguhkan perjanjian berkat yang pernah dibuat dengan bapa Abraham.
      Ulangan 8:18 “Tetapi haruslah engkau ingat kepada Tuhan, Allah mu, sebab DIAlah yang memberikan kepada mu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyang mu, seperti sekarang ini”
      Kasih karunia tidak membuat kita semakin sombong, tapi semakin rendah hati.
      Firman Tuhan dengan tegas mengingatkan sikap hati yang sombong dan mengandalkan kekuatan sendiri (Bnd. Yakobus 4:6b dan Yeremia 17:5)
      Yakobus 4:6b “…Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati” (Bnd. 1 Petrus 5:5b)
      Yeremia 17:5 “Beginilah firman Tuhan: Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN”
      Orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri adalah orang yang tidak menghargai kasih karunia Allah.

3. TIDAK HIDUP SESUAI DENGAN JANJI BERKAT DAN KEMENANGAN YESUS DI KAYU SALIB
Firman Tuhan berkata:
“Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yohanes 10:10)
      “Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib! Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam DIA berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang dijanjikan itu” (Galatia 3:13-14)
      “Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh DIA yang telah mengasihi kita” (Roma 8:37)
      “IA sendiri yang telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh” (1 Petrus 2:24)
2 (DUA) PENYEBAB MENGAPA ORANG PERCAYA TIDAK MENIKMATI KARYA KEMENANGAN YESUS DI KAYU SALIB:
1. Karena kurang mengerti
2. Karena kurang percaya.

By. Pdm. Sondang Simamora

Komentar

Postingan Populer